Sabtu, 21 Maret 2015

laporan observasi BK di sekolah MTs N 2 cicaheum/Bandung

MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING
DI MTs NEGERI 2 BANDUNG
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah
Manajemen Bimbingan Konseling
Dosen:  Drs. Anas Salahudin, M. Pd.
                                                           Neng Gustini, S.Pd.,M.  Pd.      









                            Disusun Oleh:  IKE IKHLASHI AMELIA
1142010036

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI -A)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Manajemen Bimbingan Konseling yang berjudul “Manajemen Bimbingan Konseling di MTs Negeri 2 Bandung”.
Penulisan Laporan Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Ujian Tengah Semester mata kuliah Manajemen Bimbingan Konseling pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Dalam  penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada: 
Neng Gustini, M.Pd., M.Ag.
Selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen Bimbingan Konseling yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam perkuliahan dan penyampaian materi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.                  Orang tua tercinta dan keluarga atas dukungan dan bantuan moril maupun materil serta doa yang tidak ada putusnya demi kemajuan dan kesuksesan penulis.
2.                  Rekan-rekan Manajemen Pendidikan Islam 2014 terima kasih atas semangat, persahabatan dan kebersamaannya selama perkuliahan.
3.                  Semua pihak yang mendukung dalam pelaksanaan Penelitian ke Sekolah dan penulisan  Laporan Penelitian.

Penulis menyadari bahwa Laporan Penelitian ini masih perlu disempurnakan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga dari Laporan Penelitian yang berjudul “Manajemen Bimbingan Konseling di MTs Negeri 2 Bandung” ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 20 Maret 2015
                                                                                               
                                                                                                                                      Penulis 

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................... iv
BAB I            PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.      Latar Belakang........................................................................................ 1
B.       Rumusan Masalah................................................................................... 1
C.       Langkah-langkah Penelitian.................................................................... 2
D.      Tujuan Penelitian..................................................................................... 3
E.       Manfaat Penelitian.................................................................................. 3
BAB II           LANDASAN TEORI................................................................................... 4
A.      Pengertian Bimbingan Konseling............................................................ 4
B.       Pengertian Program Bimbingan Konseling............................................. 4
C.       Pengertian Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Evaluasi BK
.......................................................................................................... 5
BAB III         HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 8
A.      Hasil Penelitian dan Pembahasan............................................................ 8
BAB IV         SIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 13
A.      Simpulan................................................................................................. 13
B.       Saran....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN


iii
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar. 1. Keadaan halaman ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 2. Kantor Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 3. Ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 4. Kegiatan Mahasiswa setelah sampai di ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 5. Kegiatan pengumpulan data dengan metode wawancara
Gambar. 6. Berfoto dengan salah satu guru Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 7. Kegiatan wawancara dengan siswi MTs N 2 Bandung.


iv

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bimbingan konseling di sekolah sering identik dengan permasalahan dan kasus-kasus yang sering terjadi pada peserta didik. Menurut observasi yang saya lakukan di MTs N 2 Bandung atau yang sering di kenal dengan nama MTs N Cicaheum diberbagai wawancara baik pada peserta didik maupun pada guru, mereka kebanyakan berpola fikir bahwa peserta didik yang sering masuk ke ruangan BK adalah peserta didik yang sering bermasalah. Padahal, tempat BK sendiri adalah tempat untuk berkonsultasi tentang berbagai aspek baik itu di bidang akademik, sosial, kerohanian dll. Pola fikir seperti itu yang seharusnya diubah tentang sudut pandang negatif terhadap BK.
Selain aspek pola fikir peserta didik dan guru tentang BK yang harus dibenahi, banyak juga aspek yang harus diperhatikan yaitu yang mencakup media itu sendiri seperti: sarana dan prasarana, tenaga kepegawaian/ sumber daya manusia (SDM), dan program yang sangat menentukan suksesnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Selain dibenahi kualitas dari berbagai komponen tersebut harus lebih ditingkatkan, dilihat dari berbagai kasuistik yang terjadi dilapangan, sering terjadi peran ganda yang dilakukan oleh tenaga kepegawaian BK, seperti contoh yaitu merangkapnya jabatan sebagai tenaga BK dengan guru dikelas sehingga tidak ideal dan bukan pada bidangnya serta terkesan asal-asalan. Tetapi kasus tersebut tidak terjadi pada MTs N 2 Bandung dengan tenaga kepegawaian yang cukup serta berkualitas.
Seharusnya ini menjadi perhatian serius sekolah karena Bimbingan dan Konseling ini sendiri adalah salah satu aspek yang membantu dan menentukan pemecahan masalah para peserta didik. Karena ketika permasalahan pada peserta didik tidak terdapat pemecahannya akan berpengaruh pada akademik serta sikap peserta didik tersebut dan harus ada peningkatan sarana prasarana untuk mengefektifkan dan mengefisienkan program Bimbingan Konseling demi “Membangun iklim sekolah bagi kesuksesan seluruh peserta didik” sesuai dengan Visi MTs N 2 Bandung. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti mengenai berbagai aspek bimbingan dan konseling di MTs N 2 Bandung dengan mengambil judul: “Manajemen Bimbingan Konseling di MTs Negeri 2 Bandung”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian berbagai aspek tentang manajemen bimbingan konseling.
Masalah dalam penelitian ini yaitu:
1.      Bagaimana tenaga kepegawaian Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung ?
2.      Bagaimana program Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung ?
3.      Bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan & evaluasi BK di MTs N 2 Bandung ?
4.      Bagaimana tanggapan peserta didik tentang Bimbingan Konseling ?

C.    Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah dari penelitian ini sendiri terdiri dari 3 metode yaitu:
1.      Metode Observasi (Pengamatan)
Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada fenomena-fenomena yang diteliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh tentang keadaan MTs N 2 Bandung, antara lain sarana dan prasarana bimbingan dan konseling. Dengan demikian penulis melakukan penelitian secara langsung tentang fenomena yang terjadi di lapangan berkaitan dengan objek yang diteliti.
2.      Metode Wawancara (Dialog)
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berdasarkan pada tujuan penelitian. Metode ini digunakan untuk mendapatkan kelengkapan-kelengkapan informasi tentang visi misi BK, perkembangan BK, serta pendapat staff BK dan peserta didik berkaitan dengan manajemen bimbingan konseling di MTs N 2 Bandung. Media yang penulis gunakan antara lain:
·         Tape recorder (Handphone)
·         Alat tulis
·         Daftar pertanyaan
·         dll.


3.      Metode Studi Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan Bimbingan dan Konseling MTs N 2 Bandung dan data yang bersifat dokumentasi lainnya. Media yang penulis gunakan yaitu:
·           Kamera (Handphone)
·           Instrumen
·           dll.

D.    Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan aktivitas yang disadari mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.      Untuk  mengetahui berbagai aspek dan komponen manajemen bimbingan konseling  di  MTs Negeri 2 Bandung.
2.      Untuk mengetahui program bimbingan dan konseling di MTs Negeri 2 Bandung.

E.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:
1.      Kegunaan Teoritis:
a.    Memberikan  sumbangan  dan  memperluas  wawasan  dalam  keilmuan manajemen bimbingan konseling khususnya di jenjang MTs.
b.    Memberikan sumbangan informasi kepada pengelola bimbingan dan konseling khususnya staff dari BK.

2.      Kegunaan  Praktis
a.     Bagi  pembaca  yaitu  memberi  pengetahuan  tentang  Manajemen  Bimbingan konseling dan  menjadikan pembaca mengetahui bagaimana perencanaan serta strategi bimbingan konseling dan hambatan-hambatan yang sering terjadi dilapangan.
b.    Bagi peneliti yaitu mempunyai ilmu yang baru dan bermanfaat serta sebagai pengetahuan dalam bidang  keilmuan manajemen  bimbingan konseling  yang  terus  akan  menghadapi  tantangan berbagai permasalahan-permasalahan baru peserta didik.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Bimbingan Konseling
Menurut Abu Ahmadi, bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Jones menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. (Insano, 2004: 11)
Maksud konseling menurut Williamson adalah untuk membantu perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia. Dikatakan selanjutnya bahwa tugas konseling sifat dan faktor adalah membantu individu dalam memperolah kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir.
(Mohamad Surya, 2003: 4)
Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup. (A. Juntika, 2005: 47)

B.     Pengertian Program Bimbingan Konseling
Agar pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta tujuannya dapat tercapai secara efektif dan efisien pula maka harus disusun programnya secara terencana dan sistematis. Dengan perkataan lain, pelayanan BK disekolah dan madrasah perlu direncanakan, dilaksanakan, dan dinilai secara sistematis sehingga dirasakan manfaatnya oleh berbagai pihak. (tohirin, 2007: 259)

Program Bimbingan dan Konseling, Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi, dengan substansi program pelayanan mencakup empat bidang, yaitu: (1) jenis layanan dan kegiatan pendukung, (2) format kegiatan, sasaran pelayanan (3) dan (4) volume/beban tugas konselor.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/madrasah.
Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5 (lima) jenis program, yaitu:
  1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah.
  2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
  3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
  4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
  5. Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) Bimbingan dan Konseling.
(Mulyadi, 2003: 27-29)

C.    Pengertian Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Evaluasi BK
Perencanaan bimbingan dan konseling adalah penentuan serangkaian tindakan atau usaha yang dilakukan lembaga pendidik (konselor) kepada siswa (klien) agar menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup agar tercapai tujuan yang diinginkan konselor dan klien.
Secara umum perencanaan merupakan pedoman yang memberi arah pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam mencapai tujuannya. Wujud perencanaan adalah persiapan sistem, teknik, metode, fasilitas personalia, waktu dan pencapaian aktivitas bimbingan dan konseling.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota agar tujuannya dapat dicapai dengan efisien. Perencanaan yang matang saja tidaklah cukup untuk membuat program bimbingan dan konseling. Selanjutnya tahap yang harus dikerjakan oleh konselor adalah organizing atau pengorganisasian yaitu proses untuk merancang, mengelompokan dan mengatur serta membagi-bagi tugas atau pekerjaan diantara anggota organisasi bimbingan dan konseling agar tujuan dari organisasi bimbingan konseling dapat dicapai dengan efisien.
Bersama pendidik dan personil sekolah atau madrasah lainnya, konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, insidental dan keteladanan. Program layanan bimbingan dan konseling dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pihak-pihak yang terkait.
1.      Pelaksanaan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling:
a.    Didalam jam pembelajaran sekolah atau madrasah
Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi serta layanan atau kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 jam perkelas perminggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
b.    Diluar jam pembelajaran sekolah atau madrasah
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling diluar jam pembelajaran sekolah atau madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah atau madrasah. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling didalam kelas dan diluar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan sekolah atau madrasah.
Penilaian merupakan langkah penting dalam pengelolaan bimbingan dan konseling. Tanpa penelitian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu, mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan kata lain keberhasila program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat melalui kegiatan penilaian. (Slameto, 1988: 157)


















BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian dan Pembahasan
            Salah satu mata pelajaran di MTs N 2 Bandung adalah Bimbingan Konseling, dimana hal tersebut dimaksudkan untuk lebih memahami karakter seorang siswa. Meskipun pelajaran ini terbilang masih muda, namun kontribusinya sangat vital dan baik, walaupun masih ada siswa yang beranggapan bahwa siapa saja yang masuk ke ruang Bimbingan Konseling itu adalah orang bermasalah. Namun dari waktu ke waktu anggapan ini makin berkurang dan bahkan banyak diminati siswa, hal ini terbukti dalam daftar tamu/kunjungan Bimbingan Konseling. Dari tahun ketahun Bimbingan Konseling makin banyak di kunjungi oleh siswa–siswi, baik untuk konsultasi karier, rencana hidup ataupun rencana melanjutkan sekolah.
            Bimbingan Konseling di MTs N 2 bandung memiliki guru Bimbingan Konseling yang  berjumlah empat orang, dimana setiap guru itu memegang siswa kurang lebih 250 siswa/I, dan untuk pengelompokannya berdasarkan kelas, yang sudah disepakati oleh guru – guru Bimbingan Konseling tersebut pada awal perencanaan, berikut tabelnya :
No
Nama
Nip
Kelas binaan
Jumlah siswa
1
Liorentina, S.Pd
1974051120050120002
IX,( A, B, C, D, E )
183 orang
2
Asri Prima Casuryana, S.Pd
1980032920050120006
VII ( A, B , C, D, E
VIII ( G, H )
246 orang
3
Ani Rahmawati, S. Pd
1978061020050120007
VIII ( A, B, C, D, E, F)
217 orang
4
Eni kodariyah,      S. Pd
1984061520090120012
VII ( F, G, H ) IX ( F, G, H )
218 orang

Jumlah

864 orang




           


Perencanaan (Planning)
Perencanaan program Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung dilaksanakan dalam satu tahun sekali dan program ini berlaku untuk satu tahun, semua program BK sendiri adalah berasal dari guru-guru mata pelajaran, baik itu pelajaran umum maupun pelajaran agama. Setiap akhir tahun ajaran baru, guru-guru di sibukan dengan penyusunan- penyusunan program Bimbingan Konseling yang nantinya di serahkan kepada guru Bimbingan Konseling, dan tepatnya pada bulan april guru-guru di desak untuk menyerahkan programnya kepada BK paling akhir bulan mei, karena semua program yang di diterima akan di asese terlebih dahulu sebelum di jadikan program yang tetap untuk satu tahun selanjutnya.
Pembuatan program Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung di buat  bersamaan dengan pembuatan RPP Bimbingan Konseling dan di kumpulkannya juga pada waktu yang sama. Dan selanjutnya setelah di asese, kegiatan itu di susun pada bulan juni sampai juli.
Dalam perencanaan pembiayaan, Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung telah memiliki anggaran tersendiri, dan hal tersebut telah di susun sama halnya seperti program- programnya.
Dan berikut komponen program Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung
Oval: Komponen BK
 










Dan juga untuk perencanaan pembiayaan anggaran tersebut digunakan untuk melengkapi fasilitas Bimbingan Konseling. Fasilitas Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung untuk saat ini cukup memenuhi standar, dimana hal tersebut di buktikan dengan adanya bangunan ataupun ruangan tersendiri, yang telah di lengkapi berbagai macam fasilitas, seperti : Timbangan berat badan, meja, kursi, kursi tamu, meja tamu, lemari dengan dilengkapi diagram-diagram yang memuat program-program.
Menurut salah satu Guru Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung yaitu Ibu Lorentina, fasilitas yang belum ada dan cukup di butuhkan untuk sekarang-sekarang ini adalah komputer. Karena komputer pada tahun sebelumnya sudah ada, hanya karena sering berpindah lokasi karena ruangannya di pakai untuk ruangan lain jadi komputer tersebut hilang entah kemana di pakainya,  jadi, untuk target terdekat dalam memadai fasilitasnya yaitu pengadaan komputer dan penetapan ruangan BK yang lebih baik lagi.
Pelaksanaan (Actuating)
Program Bimbingan Konseling ini dalam pelaksanaannya ada yang harian, bulanan, dan tahunan. Pelaksanaan yang harian yaitu seperti, guru Bimbingan Konseling masuk ke dalam kelas, dan adapun metode pembelajaran yang dilakukannya adalah didalam kelas dan tidak jarang pula ia mengajar siswa diluar kelas (out door), hal ini dimaksudkan agar siswa tidak jenuh dengan kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya hal yang unik dalam pelaksanaannya, Bimbingan Konseling di  MTs N 2 Bandung ini memberikan Reward/penghargaan kepada siswa yang sering berkunjung ke ruang BK, maka dengan hal inilah Bimbingan Konseling yang ada di MTs N 2 Bandung dari waktu ke waktu banyak diminati oleh siswanya.
Dan ini dibuktikan ketika kami bertanya kepada tiga orang siswi MTs N 2 kota Bandung. Mereka mengatakan bahwa hampir sebagian besar siswa-siswi di MTs N 2 Bandung saat ini menganggap dan memandang BK itu sangat baik dan sangat menyenangkan, apalagi mereka menyebutkan guru- guru BK favoritnya, dan untuk mereka sendiri BK adalah tempat bermain dan tempat curhatannya setiap hari.



Pengawasan (Controlling)
dalam pengawasan pelaksanaanya, Guru Bimbingan Konseling bekerjasama dengan personel sekolah ataupun dengan guru-guru lain. Misalkan ketika siswa hendak izin keluar sekolah pada waktu pelajaran, maka siswa harus mendapatkan surat izin terlebih dahulu dari penjaga piket ataupun satpam sekolah, hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan siswa dan juga untuk melengkapi administrasi yang ada sehingga ketika ada orangtua ataupun orang yang mencari siswa itu, maka sekolah punya bukti, sehingga tidak bingung menjawab, kemana siswa tersebut pergi.
Dan selanjutnya dalam pengontrolan dan pelaksanaanya, Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung mempunyai mekanisme penanganan pada permasalahan-permasalah siswa, yaitu sebagai berikut :
 














Evaluasi (evaluation)
Selanjutnya untuk evaluasi program Bimbingan Konseling sendiri, MTs N 2 Bandung memiliki 2 metode, yaitu :
1.      Evaluasi Proses
Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan ketika pelajaran selesai ataupun akhir semester, jadi evaluasi ini sering dilakukan, karena evaluasi ini bertujuan untuk mengontrol siswa atau peserta didik.
Ada evaluasi harian mingguan bulanan dan tahunan. Untuk evaluasi mingguan  sendiri biasanya di lakukan pada hari jumat setelah semua guru BK selesai melakukan kegiatan pengajaran di kelas. Untuk evalauasi bulanan biasanya di lakukan setiap minggu ke 4 pada setiap bulannya dan untuk evaluasi tahunan dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu pada rapat kenaikan kelas.
2.      Evaluasi hasil
Evaluasi ini tidak bisa di ukur waktunya, karena hasilnya ini tidak tentu, terkadang setelah 5 tahun baru di ketahui, dan untuk mengetahuinya terlihat dari alumni yang dating kesekolah dan ia bercerita bahwa dirinya sudah sukses ataupun lainnya, atau juga si alumni berkomunikasi dan curhat kepada gurunya lewat alat komunikasi, ataupun juga via internet seperti : facebook, bbm dan yang lainnya.











BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
Bimbingan Konseling pada dasarnya adalah hal yang terpenting didalam setiap lembaga pendidikan, dimana hal tersebut akan sangat membantu guru mata pelajaran untuk memahami karakter semua siswa, karena pada dasarnya guru mata pelajaran tidak bisa fokus kepada apa yang terjadi kepada siswa-siswi, karena guru mata pelajaran lebih menitikberatkan kepada akademik, berbeda dengan guru Bimbingan Konseling yang lebih menitikberatkan kepada aspek psikologis anak.
Dan hal ini telah dibuktikan oleh MTs N 2 Bandung yang telah menuai hasilnya, seperti prilaku anak yang dari waktu kewaktu bisa lebih baik, dan lulusannya pun sudah banyak yang sukses dalam karier, akademik, ataupun perekonomian. 
B.     Saran
Perbaikan fasilitas sarana dan prasarana harus lebih ditingkatkan karena Bimbingan dan konseling ini adalah salah satu aspek penting dalam sebuah lembaga pendidikan. Ketika peserta didik memiliki permasalahan itu akan berdampak pada akademik siswa sendiri.
Dukungan dari pihak sekolah dari segi moril dan pendanaan untuk terselenggaranya bimbingan yang efektif dan efisien

DAFTAR PUSTAKA

Juntika Nurihsan, A. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
Mulyadi, Agus. 2003. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Slameto. 1988. Bimbingan di Sekolah. Jakarta, PT. Bina Aksara.
Surya, Mohammad. 2003. Teori-teori Konseling. Bandung: C.V Pustaka Bani Quraisy.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING MTs N 2 BANDUNG
VISI BIMBINGAN DAN KONSELING
“Membangun iklim sekolah bagi kesuksesan seluruh peserta didik”
MISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Memfasilitasi seluruh peserta didik memperoleh dan menguasai kompetensi di bidang akademik pribadi berlandaskan pada tata kehidupan etnis  normative dan ketakwaan kepada Allah SWT





















Gambar. 1. keadaan halaman ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.







Gambar. 2. Kantor Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.








Gambar. 3. Ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.











Gambar. 4. Kegiatan Mahasiswa setelah sampai di ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.









Gambar. 5. Kegiatan pengumpulan data dengan metode wawancara.













Gambar. 6. Berfoto dengan salah satu guru Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.









Gambar. 7. Kegiatan wawancara dengan siswi MTs N 2 Bandung.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar