MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING
DI MTs NEGERI 2 BANDUNG
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah
Manajemen Bimbingan Konseling
Dosen: Drs. Anas Salahudin, M. Pd.
Neng Gustini, S.Pd.,M. Pd. 

Disusun Oleh: IKE IKHLASHI AMELIA
1142010036
JURUSAN MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM (MPI -A)
FAKULTAS TARBIYAH
DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Penelitian Manajemen Bimbingan Konseling yang berjudul “Manajemen Bimbingan Konseling di MTs Negeri 2 Bandung”.
Penulisan
Laporan Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Ujian
Tengah Semester mata kuliah Manajemen Bimbingan Konseling pada Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
terutama kepada:
Neng Gustini, M.Pd., M.Ag.
Selaku
Dosen Mata Kuliah Manajemen Bimbingan Konseling yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam perkuliahan dan penyampaian materi.
Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Orang tua
tercinta dan keluarga atas dukungan dan bantuan moril maupun materil serta doa
yang tidak ada putusnya demi kemajuan dan kesuksesan penulis.
2.
Rekan-rekan
Manajemen Pendidikan Islam 2014 terima kasih atas semangat, persahabatan dan
kebersamaannya selama perkuliahan.
3.
Semua pihak yang
mendukung dalam pelaksanaan Penelitian ke Sekolah dan penulisan Laporan Penelitian.
Penulis
menyadari bahwa Laporan Penelitian ini masih perlu disempurnakan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak.
Semoga
dari Laporan Penelitian yang berjudul “Manajemen
Bimbingan Konseling di MTs Negeri 2 Bandung” ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca.
Bandung, 20 Maret 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.
Latar Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 1
C.
Langkah-langkah
Penelitian.................................................................... 2
D.
Tujuan
Penelitian..................................................................................... 3
E.
Manfaat
Penelitian.................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................... 4
A.
Pengertian
Bimbingan Konseling............................................................ 4
B.
Pengertian
Program Bimbingan Konseling............................................. 4
C.
Pengertian
Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Evaluasi BK
..........................................................................................................
5
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 8
A.
Hasil Penelitian
dan Pembahasan............................................................ 8
BAB
IV SIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 13
A.
Simpulan................................................................................................. 13
B.
Saran....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
DAFTAR
LAMPIRAN
Gambar. 1. Keadaan halaman ruangan Bimbingan
Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 2. Kantor Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 3. Ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 4. Kegiatan Mahasiswa setelah sampai di ruangan Bimbingan
Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 5. Kegiatan pengumpulan data dengan metode wawancara
Gambar. 6. Berfoto dengan salah satu guru Bimbingan
Konseling MTs N 2 Bandung
Gambar. 7. Kegiatan wawancara dengan siswi MTs N 2 Bandung.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bimbingan
konseling di sekolah sering identik dengan permasalahan dan kasus-kasus yang
sering terjadi pada peserta didik. Menurut observasi yang saya lakukan di MTs N 2 Bandung atau yang sering di
kenal dengan nama MTs N Cicaheum
diberbagai wawancara baik pada peserta didik maupun pada guru, mereka
kebanyakan berpola fikir bahwa peserta didik yang sering masuk ke ruangan BK
adalah peserta didik yang sering bermasalah. Padahal, tempat BK sendiri adalah
tempat untuk berkonsultasi tentang berbagai aspek baik itu di bidang akademik,
sosial, kerohanian dll. Pola fikir seperti itu yang seharusnya diubah tentang
sudut pandang negatif terhadap BK.
Selain
aspek pola fikir peserta didik dan guru tentang BK yang harus dibenahi, banyak
juga aspek yang harus diperhatikan yaitu yang mencakup media itu sendiri
seperti: sarana dan prasarana, tenaga kepegawaian/ sumber daya manusia (SDM),
dan program yang sangat menentukan suksesnya pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling. Selain dibenahi kualitas dari berbagai komponen tersebut harus lebih
ditingkatkan, dilihat dari berbagai kasuistik yang terjadi dilapangan, sering
terjadi peran ganda yang dilakukan oleh tenaga kepegawaian BK, seperti contoh
yaitu merangkapnya jabatan sebagai tenaga BK dengan guru dikelas sehingga tidak
ideal dan bukan pada bidangnya serta terkesan asal-asalan. Tetapi kasus
tersebut tidak terjadi pada MTs N 2 Bandung dengan tenaga kepegawaian yang
cukup serta berkualitas.
Seharusnya
ini menjadi perhatian serius sekolah karena Bimbingan dan Konseling ini sendiri
adalah salah satu aspek yang membantu dan menentukan pemecahan masalah para
peserta didik. Karena ketika permasalahan pada peserta didik tidak terdapat
pemecahannya akan berpengaruh pada akademik serta sikap peserta didik tersebut
dan harus ada peningkatan sarana prasarana untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan program Bimbingan Konseling demi “Membangun iklim sekolah bagi kesuksesan seluruh peserta didik”
sesuai dengan Visi MTs N 2 Bandung. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk
meneliti mengenai berbagai aspek bimbingan dan konseling di MTs N 2 Bandung
dengan mengambil judul: “Manajemen
Bimbingan Konseling di MTs Negeri 2 Bandung”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian berbagai aspek tentang manajemen bimbingan konseling.
Masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana
tenaga kepegawaian Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung ?
2. Bagaimana
program Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung ?
3. Bagaimana
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan & evaluasi BK di MTs N 2 Bandung
?
4. Bagaimana
tanggapan peserta didik tentang Bimbingan Konseling ?
C.
Langkah-langkah
Penelitian
Langkah-langkah dari penelitian ini sendiri
terdiri dari 3 metode yaitu:
1. Metode
Observasi (Pengamatan)
Metode
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada fenomena-fenomena
yang diteliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh tentang keadaan MTs N 2
Bandung, antara lain sarana dan prasarana bimbingan dan konseling. Dengan
demikian penulis melakukan penelitian secara langsung tentang fenomena yang
terjadi di lapangan berkaitan dengan objek yang diteliti.
2. Metode
Wawancara (Dialog)
Wawancara
adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan
secara sistematik dan berdasarkan pada tujuan penelitian. Metode ini digunakan
untuk mendapatkan kelengkapan-kelengkapan informasi tentang visi misi BK,
perkembangan BK, serta pendapat staff BK dan peserta didik berkaitan dengan
manajemen bimbingan konseling di MTs N 2 Bandung. Media yang penulis gunakan
antara lain:
·
Tape recorder
(Handphone)
·
Alat tulis
·
Daftar
pertanyaan
·
dll.
3. Metode
Studi Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan
dengan Bimbingan dan Konseling MTs N 2 Bandung dan data yang bersifat
dokumentasi lainnya. Media yang penulis gunakan yaitu:
·
Kamera
(Handphone)
·
Instrumen
·
dll.
D.
Tujuan
Penelitian
Setiap
kegiatan aktivitas yang disadari mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui berbagai aspek dan komponen manajemen
bimbingan konseling di MTs Negeri 2 Bandung.
2. Untuk
mengetahui program bimbingan dan konseling di MTs Negeri 2 Bandung.
E.
Manfaat
Penelitian
Hasil
penelitian ini di harapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:
1. Kegunaan
Teoritis:
a. Memberikan sumbangan
dan memperluas wawasan
dalam keilmuan manajemen
bimbingan konseling khususnya di jenjang MTs.
b. Memberikan
sumbangan informasi kepada pengelola bimbingan dan konseling khususnya staff
dari BK.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi pembaca
yaitu memberi pengetahuan
tentang Manajemen Bimbingan konseling dan menjadikan pembaca mengetahui bagaimana perencanaan
serta strategi bimbingan konseling dan hambatan-hambatan yang sering terjadi
dilapangan.
b. Bagi
peneliti yaitu mempunyai ilmu yang baru dan bermanfaat serta sebagai
pengetahuan dalam bidang keilmuan
manajemen bimbingan konseling yang
terus akan menghadapi
tantangan berbagai permasalahan-permasalahan baru peserta didik.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Bimbingan Konseling
Menurut Abu Ahmadi, bimbingan adalah
bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang
dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,
memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang
lebih baik. Jones menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan
profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. (Insano, 2004:
11)
Maksud konseling menurut Williamson
adalah untuk membantu perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan
manusia. Dikatakan selanjutnya bahwa tugas konseling sifat dan faktor adalah
membantu individu dalam memperolah kemajuan memahami dan mengelola diri dengan
cara membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan
perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir.
(Mohamad
Surya, 2003: 4)
Bimbingan Konseling adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to
face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki
dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri
serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai
kesejahteraan hidup. (A. Juntika, 2005: 47)
B.
Pengertian
Program Bimbingan Konseling
Agar pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah dan madrasah dapat terlaksana secara efektif dan efisien
serta tujuannya dapat tercapai secara efektif dan efisien pula maka harus
disusun programnya secara terencana dan sistematis. Dengan perkataan lain,
pelayanan BK disekolah dan madrasah perlu direncanakan, dilaksanakan, dan
dinilai secara sistematis sehingga dirasakan manfaatnya oleh berbagai pihak.
(tohirin, 2007: 259)
Program Bimbingan dan Konseling, Program
pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun berdasarkan kebutuhan
peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi
instrumentasi, dengan substansi program pelayanan mencakup empat bidang, yaitu:
(1) jenis layanan dan kegiatan pendukung, (2) format kegiatan, sasaran
pelayanan (3) dan (4) volume/beban tugas konselor.
Program pelayanan Bimbingan dan
Konseling pada masing-masing satuan sekolah/madrasah dikelola dengan
memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas dan
antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan Bimbingan dan
Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra
kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas
sekolah/madrasah.
Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling
terdiri 5 (lima) jenis program, yaitu:
- Program Tahunan, yaitu program pelayanan
Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk
masing-masing kelas di sekolah/madrasah.
- Program Semesteran, yaitu program pelayanan
Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester
yang merupakan jabaran program tahunan.
- Program Bulanan, yaitu program pelayanan
Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang
merupakan jabaran program semesteran.
- Program Mingguan, yaitu program pelayanan
Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang
merupakan jabaran program bulanan.
- Program
Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan
pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan
jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan
atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) Bimbingan dan Konseling.
(Mulyadi,
2003: 27-29)
C.
Pengertian
Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Evaluasi BK
Perencanaan
bimbingan dan konseling adalah penentuan serangkaian tindakan atau usaha yang
dilakukan lembaga pendidik (konselor) kepada siswa (klien) agar menyesuaikan
diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup agar tercapai
tujuan yang diinginkan konselor dan klien.
Secara
umum perencanaan merupakan pedoman yang memberi arah pelaksanaan bimbingan dan
konseling dalam mencapai tujuannya. Wujud perencanaan adalah persiapan sistem,
teknik, metode, fasilitas personalia, waktu dan pencapaian aktivitas bimbingan
dan konseling.
Pengorganisasian
merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota agar
tujuannya dapat dicapai dengan efisien. Perencanaan yang matang saja tidaklah
cukup untuk membuat program bimbingan dan konseling. Selanjutnya tahap yang
harus dikerjakan oleh konselor adalah organizing atau pengorganisasian yaitu
proses untuk merancang, mengelompokan dan mengatur serta membagi-bagi tugas
atau pekerjaan diantara anggota organisasi bimbingan dan konseling agar tujuan
dari organisasi bimbingan konseling dapat dicapai dengan efisien.
Bersama
pendidik dan personil sekolah atau madrasah lainnya, konselor berpartisipasi
secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, insidental
dan keteladanan. Program layanan bimbingan dan konseling dalam bentuk SATLAN
dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan,
waktu, tempat dan pihak-pihak yang terkait.
1. Pelaksanaan
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling:
a. Didalam
jam pembelajaran sekolah atau madrasah
Kegiatan
tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan
informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi
serta layanan atau kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas volume
kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 jam perkelas perminggu dan dilaksanakan
secara terjadwal.
b. Diluar
jam pembelajaran sekolah atau madrasah
Kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling diluar jam pembelajaran sekolah atau madrasah
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui
dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah atau madrasah. Volume dan waktu untuk
pelaksanaan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling didalam kelas dan diluar
kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan sekolah
atau madrasah.
Penilaian
merupakan langkah penting dalam pengelolaan bimbingan dan konseling. Tanpa
penelitian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Penilaian
program bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program
itu, mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan kata lain keberhasila program
dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat melalui
kegiatan penilaian. (Slameto, 1988: 157)
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
dan Pembahasan
Salah satu mata pelajaran di MTs N 2
Bandung adalah Bimbingan Konseling, dimana hal tersebut dimaksudkan untuk lebih
memahami karakter seorang siswa. Meskipun pelajaran ini terbilang masih muda,
namun kontribusinya sangat vital dan baik, walaupun masih ada siswa yang
beranggapan bahwa siapa saja yang masuk ke ruang Bimbingan Konseling itu adalah
orang bermasalah. Namun dari waktu ke waktu anggapan ini makin berkurang dan
bahkan banyak diminati siswa, hal ini terbukti dalam daftar tamu/kunjungan
Bimbingan Konseling. Dari tahun ketahun Bimbingan Konseling makin banyak di
kunjungi oleh siswa–siswi, baik untuk konsultasi karier, rencana hidup ataupun
rencana melanjutkan sekolah.
Bimbingan Konseling di MTs N 2
bandung memiliki guru Bimbingan Konseling yang
berjumlah empat orang, dimana setiap guru itu memegang siswa kurang
lebih 250 siswa/I, dan untuk pengelompokannya berdasarkan kelas, yang sudah
disepakati oleh guru – guru Bimbingan Konseling tersebut pada awal perencanaan,
berikut tabelnya :
|
No
|
Nama
|
Nip
|
Kelas binaan
|
Jumlah siswa
|
|
1
|
Liorentina, S.Pd
|
1974051120050120002
|
IX,( A, B, C, D, E )
|
183 orang
|
|
2
|
Asri Prima Casuryana, S.Pd
|
1980032920050120006
|
VII ( A, B , C, D, E
VIII ( G, H )
|
246 orang
|
|
3
|
Ani Rahmawati, S. Pd
|
1978061020050120007
|
VIII ( A, B, C, D, E, F)
|
217 orang
|
|
4
|
Eni kodariyah, S. Pd
|
1984061520090120012
|
VII ( F, G, H ) IX ( F, G, H )
|
218 orang
|
|
|
Jumlah
|
|
864 orang
|
|
|
|
|
|
|
|
Perencanaan
(Planning)
Perencanaan
program Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung dilaksanakan dalam satu tahun
sekali dan program ini berlaku untuk satu tahun, semua program BK sendiri
adalah berasal dari guru-guru mata pelajaran, baik itu pelajaran umum maupun
pelajaran agama. Setiap akhir tahun ajaran baru, guru-guru di sibukan dengan
penyusunan- penyusunan program Bimbingan Konseling yang nantinya di serahkan
kepada guru Bimbingan Konseling, dan tepatnya pada bulan april guru-guru di
desak untuk menyerahkan programnya kepada BK paling akhir bulan mei, karena
semua program yang di diterima akan di asese terlebih dahulu sebelum di jadikan
program yang tetap untuk satu tahun selanjutnya.
Pembuatan
program Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung di buat bersamaan dengan pembuatan RPP Bimbingan Konseling
dan di kumpulkannya juga pada waktu yang sama. Dan selanjutnya setelah di asese,
kegiatan itu di susun pada bulan juni sampai juli.
Dalam
perencanaan pembiayaan, Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung telah memiliki
anggaran tersendiri, dan hal tersebut telah di susun sama halnya seperti program-
programnya.
Dan
berikut komponen program Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung
![]() |
|||
![]() |
|||
Dan
juga untuk perencanaan pembiayaan anggaran tersebut digunakan untuk melengkapi
fasilitas Bimbingan Konseling. Fasilitas Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung
untuk saat ini cukup memenuhi standar, dimana hal tersebut di buktikan dengan
adanya bangunan ataupun ruangan tersendiri, yang telah di lengkapi berbagai
macam fasilitas, seperti : Timbangan berat badan, meja, kursi, kursi tamu, meja
tamu, lemari dengan dilengkapi diagram-diagram yang memuat program-program.
Menurut
salah satu Guru Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung yaitu Ibu Lorentina,
fasilitas yang belum ada dan cukup di butuhkan untuk sekarang-sekarang ini
adalah komputer. Karena komputer pada tahun sebelumnya sudah ada, hanya karena
sering berpindah lokasi karena ruangannya di pakai untuk ruangan lain jadi
komputer tersebut hilang entah kemana di pakainya, jadi, untuk target terdekat dalam memadai
fasilitasnya yaitu pengadaan komputer dan penetapan ruangan BK yang lebih baik
lagi.
Pelaksanaan
(Actuating)
Program
Bimbingan Konseling ini dalam pelaksanaannya ada yang harian, bulanan, dan
tahunan. Pelaksanaan yang harian yaitu seperti, guru Bimbingan Konseling masuk
ke dalam kelas, dan adapun metode pembelajaran yang dilakukannya adalah didalam
kelas dan tidak jarang pula ia mengajar siswa diluar kelas (out door), hal
ini dimaksudkan agar siswa tidak jenuh dengan kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya
hal yang unik dalam pelaksanaannya, Bimbingan Konseling di MTs N 2 Bandung ini memberikan Reward/penghargaan
kepada siswa yang sering berkunjung ke ruang BK, maka dengan hal inilah Bimbingan
Konseling yang ada di MTs N 2 Bandung dari waktu ke waktu banyak diminati oleh
siswanya.
Dan
ini dibuktikan ketika kami bertanya kepada tiga orang siswi MTs N 2 kota
Bandung. Mereka mengatakan bahwa hampir sebagian besar siswa-siswi di MTs N 2
Bandung saat ini menganggap dan memandang BK itu sangat baik dan sangat
menyenangkan, apalagi mereka menyebutkan guru- guru BK favoritnya, dan untuk
mereka sendiri BK adalah tempat bermain dan tempat curhatannya setiap hari.
Pengawasan
(Controlling)
dalam
pengawasan pelaksanaanya, Guru Bimbingan Konseling bekerjasama dengan personel
sekolah ataupun dengan guru-guru lain. Misalkan ketika siswa hendak izin keluar
sekolah pada waktu pelajaran, maka siswa harus mendapatkan surat izin terlebih
dahulu dari penjaga piket ataupun satpam sekolah, hal ini bertujuan untuk
menjaga keamanan siswa dan juga untuk melengkapi administrasi yang ada sehingga
ketika ada orangtua ataupun orang yang mencari siswa itu, maka sekolah punya
bukti, sehingga tidak bingung menjawab, kemana siswa tersebut pergi.
Dan
selanjutnya dalam pengontrolan dan pelaksanaanya, Bimbingan Konseling di MTs N
2 Bandung mempunyai mekanisme penanganan pada permasalahan-permasalah siswa, yaitu
sebagai berikut :
![]() |
Evaluasi
(evaluation)
Selanjutnya
untuk evaluasi program Bimbingan Konseling sendiri, MTs N 2 Bandung memiliki 2
metode, yaitu :
1. Evaluasi
Proses
Evaluasi
proses adalah evaluasi yang dilakukan ketika pelajaran selesai ataupun akhir
semester, jadi evaluasi ini sering dilakukan, karena evaluasi ini bertujuan
untuk mengontrol siswa atau peserta didik.
Ada
evaluasi harian mingguan bulanan dan tahunan. Untuk evaluasi mingguan sendiri biasanya di lakukan pada hari jumat
setelah semua guru BK selesai melakukan kegiatan pengajaran di kelas. Untuk
evalauasi bulanan biasanya di lakukan setiap minggu ke 4 pada setiap bulannya
dan untuk evaluasi tahunan dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu pada rapat kenaikan
kelas.
2. Evaluasi
hasil
Evaluasi
ini tidak bisa di ukur waktunya, karena hasilnya ini tidak tentu, terkadang
setelah 5 tahun baru di ketahui, dan untuk mengetahuinya terlihat dari alumni
yang dating kesekolah dan ia bercerita bahwa dirinya sudah sukses ataupun
lainnya, atau juga si alumni berkomunikasi dan curhat kepada gurunya lewat alat
komunikasi, ataupun juga via internet seperti : facebook, bbm dan yang lainnya.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Bimbingan
Konseling pada dasarnya adalah hal yang terpenting didalam setiap lembaga
pendidikan, dimana hal tersebut akan sangat membantu guru mata pelajaran untuk
memahami karakter semua siswa, karena pada dasarnya guru mata pelajaran tidak
bisa fokus kepada apa yang terjadi kepada siswa-siswi, karena guru mata
pelajaran lebih menitikberatkan kepada akademik, berbeda dengan guru Bimbingan
Konseling yang lebih menitikberatkan kepada aspek psikologis anak.
Dan
hal ini telah dibuktikan oleh MTs N 2 Bandung yang telah menuai hasilnya,
seperti prilaku anak yang dari waktu kewaktu bisa lebih baik, dan lulusannya
pun sudah banyak yang sukses dalam karier, akademik, ataupun perekonomian.
B. Saran
Perbaikan fasilitas sarana dan prasarana harus lebih
ditingkatkan karena Bimbingan dan konseling ini adalah salah satu aspek penting
dalam sebuah lembaga pendidikan. Ketika peserta didik memiliki permasalahan itu
akan berdampak pada akademik siswa sendiri.
Dukungan dari pihak sekolah dari segi moril dan
pendanaan untuk terselenggaranya bimbingan yang efektif dan efisien
DAFTAR
PUSTAKA
Juntika Nurihsan, A. 2005. Strategi Layanan
Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
Mulyadi,
Agus. 2003. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Slameto.
1988. Bimbingan di Sekolah. Jakarta,
PT. Bina Aksara.
Surya, Mohammad. 2003. Teori-teori Konseling. Bandung: C.V Pustaka Bani Quraisy.
Tohirin.
2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah
dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING MTs N 2 BANDUNG
VISI BIMBINGAN DAN KONSELING
“Membangun iklim sekolah bagi kesuksesan seluruh
peserta didik”
MISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Memfasilitasi seluruh peserta didik memperoleh dan
menguasai kompetensi di bidang akademik pribadi berlandaskan pada tata
kehidupan etnis normative dan ketakwaan
kepada Allah SWT

Gambar. 1. keadaan halaman ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.

Gambar. 2. Kantor Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.
Gambar. 3. Ruangan Bimbingan Konseling MTs N
2 Bandung.

Gambar. 4. Kegiatan Mahasiswa setelah sampai di ruangan Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.

Gambar. 5. Kegiatan pengumpulan data dengan metode wawancara.

Gambar. 6. Berfoto dengan salah satu guru Bimbingan Konseling MTs N 2 Bandung.

Gambar. 7. Kegiatan wawancara dengan siswi MTs N 2 Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar